KOMPRESOR PADA KENDARAAN TOYOTA

Bookmark and Share


A.    Definisi
Kompresor ialah pompa untuk menaikan refrigant. Meningkatnya tekanan berarti menaikkan temperatur. Uap refrigant bertekanan tinggi di dalam condenser akan cepat mengembun dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya.
B.     Klasifikasi
1.      Tipe Reciprocating
a.       Tipe Crank
Di dalam tipe Crank, putaran crankshaft diubah menjadi gerakan piston bolak-balik.

Compresor Mechanism

b.      Tipe Swash Plate
Sejumlah piston disusun pada swash plate dengan interval 72 derajat untuk kompresor 10 silinder atau interval 120 derajat untuk kompresor 6 silinder. Apabila salah satu piston melakukan langkah kompresi, sisi lainnya melakukan langkah hisap.

Compresion Mecanism

2.      Tipe Rotary
Tipe ini sering juga disebut tipe tipe through vane, masing masing vane dari through vane membentuk komponen integral dengan lawannya. Ada dua pasang vane yang disusun saling tegak lurus. Apabila rotor berputar, vane bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujungnya bersentuhan dengan permukaan dalam silinder.

Compresion Mecanism

C.     Oli Kompresor
Oli kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan kompresor dan permukaan yang bergesekan. Alasannya sama seperti oli mesin yang memerlukan pelumasaan. Oli kompresor bersikulasi melalui siklus pendinginan, maka harus menggunakan oli khusus yang disarankan.
Oli yang disarankan:
·         Kompresor tipe crank
................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS
·         Kompresor tipe swash plate
................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS
·         Kompresor tipe through vane
................DENSOOIL 7
1.      Jumlah oli kompresor
Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan refrigant dan bersikulasi di dalam siklus pendingin.
Bila jumlah oli yang keluar dari kompresor ke dalam siklus pendingin sangat sedikit, tidak akan merugikan bahkan memperbaiki pelumasan katup. Sebaiknya bila oli yang bersikulasi jumlahnya cukup banyak akan berakibat sebagai berikut:
a.       Bila oli yang bersikulasi bersama refrigant cukup banyak, kebutuhan oli di crankcase menjadi berkurang sehingga pelumasan tidak berlangsung dengan sempurna dan menyebabkan kompresor terbakar.
b.      Jumlah oli yang bersikulasi bersama refrigant dalam siklus refrigant selalu tidak konstan. Sehingga oli berkumpul di dalam evaporator dan ini akan mengakibatkan tiba-tiba kembali dalam jumlah besar ke kompresor.
Disamping oli yang terkumpul di dalam evaporator ini mengganggu perpindahan panas di dalam evaporator sehingga kepastian kapasitas pendinginan akan menjadi berkurang
Bila di dalam sirkulasi R-12 tidak terdapat oli maka kapasitas pendinginannya 100%. Selanjutnya kapasitas ini makin berkurang sebanding dengan bertambahnya oli yang bersikulasi seperti pada kurva di bawah. Karena itu jumlah oli di dalam kompresor harus tepat.

2.      Penambahan Oli Setelah Pergantian Part Fungsional
Bila part fungsional rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan tertinggal di dalam siklus refrigant. Dengan demikian, evaporator atau kondenser harus diganti dengan yang baru disebabkan adanya kerusakan, maka banyaknya oli yang tersisa paa part yang dilepaskan harus diganti.
Bila part fungsional diganti, jumlah oli yang perlu di tambah sebagai berikut:
·         Bila receiver diganti....................20cc(0,7 fl OZ)
·         Bila condenser diganti.................40 - 50 cc (1,4 - 1,7 fl OZ)
·         Bila evaporator diganti.................40 -50 cc (1,4 - 1,7 fl OZ)
Bila kompresor yang diganti, oli yang diisikan kedalam kompresor baru harus sama dengan oli yang tersisa di dalam kompresor lama.

{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }

otomotif mengatakan...

terimakasih

Posting Komentar